Jumat, 04 Januari 2013

Aku kehilanganmu (lagi)


Waktu semakin hari semakin menyakitkan buatku. Terkadang aku berfikir untuk tidak lagi berada disini, didunia sempurna yang diberikan oleh Tuhan padaku.
Aku tidak layak disini, aku sungguh tak mau disini. Menahan rasa sakitku sendiri, aku muak.
Orang yang ku tunggu dan ku perjuangkan meninggalkan ku begitu saja, meninggalkannya bersama luka yang ia titipkan ke hatiku. Heii kamu fikir hatiku tempat penitipan? Jahat sekali:’)
Aku terus menangis dalam gelap, aku terus terdiam dalam ramai. Entah semuanya menjadi semu, semu dimata dan hatiku, hanya satu orang yang bisa ku rasa, kamu. Kamu penyebab semuanya! Tapi aku tak pernah kan menyalahkanmu? Kamu datang dan pergi sesuai keinginan dan kebutuhanmu, benar? Aku sakit karena semua tingkah lakumu secara tidak langsung.  Tapi aku tidak pernah bilang!  Aku terlalu sering membohongimu, sayang. Aku membiarkanmu peka, dan aku membiarkan hatimu berbicara, tapi apa? kau tidak pernah menyadari kesedihanku. Aku tidak mengerti harus dikemanakan rindu ini.. rindu yang selalu membuat ku meneteskan air mata tanpa sengaja, pertanyaan pertanyaan dari hatiku ku satu persatu muncul, kamu lagi apa? sama siapa? Udah makan atau belum?:’) semuanya muncul begitu saja tanpa aku mau. Sedangkan kamu, mungkin sedang bersamanya. Bercanda:’) bermain:’) dan… sudahlah aku tak berhak menebak:’)
Aku sadar mencintai kamu adalah kesalahan terindah buat aku, karna aku mencintai sebuah hati yang gak utuh:’) bukan karna patah, tetapi gak utuh karna masih mencintai dua ruang dihatinya. aku tak bisa memaksa untuk memilih, saingan ku cukup berat, cantik, menggoda, dan pandai. aku merasa tersingkir:')
aku siapa? cuma seorang cewek yang mencintai kekasih orang lain. suatu malam ketika aku tidak bisa tertidur lelap, aku memutuskan untuk menghibur diriku sendiri dengan banyak hal, sampai aku menemukan dia di chat facebook malam itu, aku hendak menyapa, namun aku takut jika dia bilang "ngapain kamu hadir lagi dihidupku" aku takut, bukan gengsi untuk memulai duluan:') aku sangat merindukanmu saat itu, aku benar benar ingin melampiaskan kerinduan ku, tapi aku berfikir lagi? aku siapa kamu. sampai akhirnya aku memutus kan rindu ini ku diamkan lalu ku eja namamu dalam hari, sederhana:')